Wednesday, July 6, 2016

Mengaplikasikan sikap Beriman, Berbudi pekerti luhur, Rasional, Profesional, dan Aktif dalam kegiatan positif


a.       Beriman     
            Selalu memiliki jiwa yang cinta akan Tuhan Yang Maha Esa, selalu menyerahkan setiap masalah yang ada kedalam hadirat sang Pencipta, karena apabila kita beriman dan memiliki hubungan yang baik dengan sang Pencipta, maka kita juga akan memiliki hubungan yang baik dengan sesama kita dengan baik dan pasti kita akan memiliki rasa bertanggung jawab, dan memiliki rasa bela Negara yang besar karena adanya kesauan dengan sesama kita. Sebagai contoh sesama umat beraga kita menciptakan suasana kekeluargaan yang bgtu erat contoh saja ketika kita sedang beribadah setidaknya kita harus bisa menemptkan diri kita dan menghargai sesama kita yang sedang beribadah, saling menjaga dan saling menghormati sebagai contoh di daerah Manado banyak umat Bergama yang saling membantu sehingga seluruh masyarakat disana hidup damai dan tentram.
b.       Berbudi Pekerti Luhur
            Dalam kehidupan bersosialisasi kita pasti memiliki lawwan umtuk selalu bertegur sapa dengan yang lain, saling tolong menolong, saling membantu dan saling memberikan salam. Contohnya pada saat kita sedang di jalan dan melihat seorang nenek yang sedang kesusahan untuk menyebrang, disitulah kita sedang di uji untuk saling membantu, apakaha kita mau atau tidak dan dalam membantu juga tidak hanya lihat orangnya saja. Tapi hal membantu juga jangan disalah artikan dalam ujian untuk membantu teman kita yang tidak bisa mengerjakan ujian.
c.       Rasional, Dinamis & Sadar
Kenapa kita harus memiliki sikap yang yang Rasional?? Karena Rasional sendiri berbicara tentang kepercayaan seseorang akan sesuatu yang belum dilihat kebenarannya. Contoh disaat kita sedang duduk atau ngobrol dengan teman kita, seketika ada seseorang yang mengatakan bahwa sesuatu sedang terjadi dengan keluarga kita, tapi kita tdak akan pernah percaya sebelum kita sendiri melihatnya. Kita juga harus menjadi orang yang dinamis dan sadar akan sekitar kita karena masih banyak orang yang membutuhkan kita, tetapi kita tidk pernah melihat sekitar kita, seperti hanya mementingkan kepentingan pribadi dan hanya sibuk dengan persoalan kehidupan diri sendiri.
d.      Profesional
            Ketika kita sudah beriman, sudah memiliki budi pekerti luhur, rasional, dinamis dan sadar, maka kita di tuntut untuk memiliki sikap profesional yang sangat tinggi karena kehidupan saat ini sangat begitu mencekam dan sangat keras, maka dari itu kita diminta untuk professional dan bersaing dengan setiap orang yang ingin juga menjatuhkan kita dan ingin mengembangkan diri sendiri. Contoh dalam pekerjaan kita harus bersaing secara professional dan secara dewasa, ketika kita professional dalam pekerjaan maka kita akan disegani oleh teman-teman sekerja kita.
e.       Aktif Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan
Dalam hal pekerjaan ketika kita sudah memiliki sikap professional, maka kita akan mendapatkan banyak ilmu pengetaahuan yang bisa kita gunakan dalam kehidupan dunia luar yang begitu sangat mengerikan dan kita juga dituntut untuk dapat aktif mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sudah kita dapat dalam dunia pekerjaan.


Mempertahankan Semangat Perjuangan Ditengah Pengaruh Era Globalisasi

Dalam era globalisasi ini, tidak sedikit dari kita yang sudah melupakan bagaimana para pejuangan kita begitu semangat dalam mempersatukan bangsa ini. Namun pada era sekarang ini nampaknya hal itu makin hilang dalam jatidiri masyarakat bangsa ini. Untuk mempertahankan semangat perjuangan, kita harus memiliki kriteria sebagai berikut :
A. Bangsa Indonesia Sebagai Bangsa Pejuang dan Anti Penjajah.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, telah menjadi pelajaran dan melegitimasi citra Bangsa Indonesia, dimata dunia, bahwa Bangsa Indonesia akan tetap dikenal sebagai bangsa yang anti penjajah dan rela berkorban bagi kejayaan bangsanya. Semangat ini dipupuk terus dengan penerusan implementasi nilai-nilai, melalui wahana pendidikan di berbagai strata bagi generasi penerus bangsa.Tidak boleh bosan-bosan menanamkan sikap anti penjajah ini bagi generasi muda, karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan kita wariskan.
B. Bangsa Indonesia Cinta damai dan Lebih Cinta Kemerdekaan.
Dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, senantiasa terus menggalang persatuan dunia menuju pada tata kehidupan dunia yang lebih damai dan sejahtera. Itulah jati diri Bangsa Indonesia sebagai lambang Nasionalisme dan sekaligus Internasionalisme sebagai bangsa yang aktif dan turut serta untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi.
Di dalam situasi seperti sekarang ini dimana dunia sedang “terancam perang” di berbagai belahan benua, maka di pandang perlu Indonesia tampil dan memelopori usaha-usaha perdamaian melalui berbagai forum Internasional bersama-sama bangsa lain yang sejalan.
C. Sebagai Bangsa Indonesia yang Berbudaya Luhur ramah dan bersahabat.
Keluhuran budaya Indonesia terletak pada karakter dan citra bangsa yang ramah dan bersahabat. Karena kita anti penjajah dan cinta perdamaian, maka memupuk pesahabatan antar bangsa menjadi motivasi dan langkah-langkah kongkrit untuk merealisasikan cita-cita perdamaian. Budaya demikian itu terus di pupuk, di kembangkan dan dipromosikan ke semua bangsa di dunia ini, agar keberadaan Indonesia dan perannya dapat mengangkat derajat dan martabat bangsa Indonesia.
Budaya Nasional yang merupakan akumulasi dari puncak-puncak budaya daerah, hendaknya terus dapat dipelihara dan dijaga kelestariannya. Hanya bangsa yang bisa mempertahankan jati diri dan budaya Nasionalnya yang akan bisa menjadi bangsa yang besar.
D. Kesetaraan dan Kemandirian Perlu Dipupuk Terus Untuk Mengejar Ketinggalan.
Martabat Bangsa Indonesia adalah ingin setara/sejajar dengan bangsa-bangsa lain, oleh karena itu upaya untuk mengejar kemajuan dan kemandirian adalah suatu tekad dan semangat yang tidak boleh terputus sekalipun menghadapi berbagai kendala. Persaingan antar bangsa akan semakin terlihat pada persaingan kualitas sumber daya manusianya dan bukan saja pada sumber daya alamnya.
Sumber :

Memahami Fungsi dan Tujuan Pancasila

1.      Pancasila merupakan pandangan hidup dan jiwa banggsa, kepribadian bangsa, tujuan dan cita-cita hukum bangsa  dan Negara, serta cita-cita moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai kedudukan yang pasti dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Indonesia.

Makna dari kalimat diatas adalah menjelaskan tentang fungsi dari Pancasila. Dibawah ini merupakan detail dari kalimat diatas :

A.    Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. 

Bagi bangsa Indonesia, sikap hdup yang diyakini kebenarannya tersebut bernama Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B.     Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.

Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak jaman dahulu kala. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo bahwa Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia. karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

C.     Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya :

Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan dasar dalam motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar dapat berdiri dengan kokoh. Selain itu, pancasila sabagai identitas diri bangsa akan terus melekat pada di jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya di gali dari masa lampau atau di jadikan kepribadian bangsa waktu itu, tetatapi juga diidealkan sebagai kepribadian bangsa sepanjang masa.

D.    Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).

E.     Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya;

Bahwa segala peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif lainnya.

F.       Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila. Dalamhal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana peri-kehidupan bangsa yang aman, tenteram,tertib dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,bersahabat dan tentram. “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …” pada kutipan alenia dapat disimpulkan bahwa tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia adalah.

ü  Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi segenap bangsa artinya adalah pemerintah berupaya untuk melindungi seluruh bangsanya, dari segi internal maupun eksternal.
ü  Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan umum/bersama. Negara Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, dan sentosa. 
ü  Tujuan Indonesia menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang memiliki pengetahuan luas, pintar, dan intelek.
ü  Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

G.    Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

H.    Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.

Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau gagasan yang bersifat mendasarIdeologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia dan digunakan untuk menata masyarakat. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya( cultural bond) yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara, yaitu :

ü  Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
ü  Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
ü  Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
ü  Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaaan bangsa dan Negara.

Sumber :



Makna dari Pendidikan Kewarganegaraan

1.      Melalui pendidikan Kewarganegaraan , warga negara Republik indonesia diharapkan mampu “memahami”, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat , bangsa dan negaranya secra konsisten dan berkesinambungan dalam cita-cita dan tujuan nasional seperti yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945.

Makna dari kalimat di atas adalah bahwa kita harus memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai perilaku yang:

ü  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.
ü  Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masnyarakat berbangsa dan bernegara.
ü  Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga negara.
ü  Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
ü  Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

Sumber :

http://rifqifirdaus21.blogspot.co.id/2015/03/tugas-1.html