SOAL
!!!
1) Apa
yang anda ketahui tentang Wawasan Nasinal dan Paham Kekuasaan ??
2) Buat
tulisan tentang bentuk kepedulian Mahasiswa (anda pribadi) jika anda ditugaskan
untuk terjun ke masyarakat dalam rangka Bakti Sosial !!!
JAWABAN
!!!
1. A.
Pengertian Wawasan Nasional
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
B. Paham Kekuasaan
Paham Kekuasaan yang kita kenal selama ini memberikan suatu impuls untuk menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan koreksi di berbagai sisi.
dibawah ini adalah beberapa paham kekuasaan yang kita kenal:
1. Machiavelli
paham ini memandang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan kedigdayaan suatu negara. ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik yaitu:
– penghalalan segala cara untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan.
– menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera.
– pertahanan politik dengan adu kekuatan, siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir.
2. Kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasannya untuk mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid.
3. Jenderal Causewitz
pandangan ini adalah suatu dasar dari perang dunia I dimana perang dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan nasional suatu negara. paham ini pula yang melegitimasi usaha ekspansi Rusia dalam memperluas kekuasaannya.
C. Teori Geopolitik
1. Riederich Ratzel
There is in this small planet, sufficient space for only one great state. itulah semboyan dari frederich Ratzel yang terkenal. teori menyatakan bahwa :
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
B. Paham Kekuasaan
Paham Kekuasaan yang kita kenal selama ini memberikan suatu impuls untuk menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan koreksi di berbagai sisi.
dibawah ini adalah beberapa paham kekuasaan yang kita kenal:
1. Machiavelli
paham ini memandang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan kedigdayaan suatu negara. ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik yaitu:
– penghalalan segala cara untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan.
– menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera.
– pertahanan politik dengan adu kekuatan, siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir.
2. Kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasannya untuk mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid.
3. Jenderal Causewitz
pandangan ini adalah suatu dasar dari perang dunia I dimana perang dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan nasional suatu negara. paham ini pula yang melegitimasi usaha ekspansi Rusia dalam memperluas kekuasaannya.
C. Teori Geopolitik
1. Riederich Ratzel
There is in this small planet, sufficient space for only one great state. itulah semboyan dari frederich Ratzel yang terkenal. teori menyatakan bahwa :
2. Pertumbuhan
negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme (mahluk
hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.
3. Negara
identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu
tumbuh (teori ruang)
4. Suatu
bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
5. Semakin
tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam.
Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan
kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara
(wilayah)sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas
negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang.
2. James Burnham
James Burnham adalah seorang pionir dalam pengembangan geopolitik antikomunisme sebuah aksioma geopolitik bahwa jika ada satu daya berhasil mengatur [Eurasia] Heartland dan hambatan luar, kekuatan itu pasti akan menguasai dunia.”
3.) Karl Haushofer (1896-1946)
pendapat ini berkembang di Jerman dinawah kekuasaaan Adolf Hitler, berkembang pula di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang berlandaskan mliterisme dan paham fasisme. pokok teori Haushofer yaitu:
James Burnham adalah seorang pionir dalam pengembangan geopolitik antikomunisme sebuah aksioma geopolitik bahwa jika ada satu daya berhasil mengatur [Eurasia] Heartland dan hambatan luar, kekuatan itu pasti akan menguasai dunia.”
3.) Karl Haushofer (1896-1946)
pendapat ini berkembang di Jerman dinawah kekuasaaan Adolf Hitler, berkembang pula di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang berlandaskan mliterisme dan paham fasisme. pokok teori Haushofer yaitu:
·
Suatu bangsa dalam mempertahankan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, sehingga hal ini menjurus pada
ekspansionisme.
·
Kekuasaan imperium daratan yang kompak
akan dapat menandingi kekuasaan imperium Maritim dalam penguasaan laut.
·
Beberapa negara besar dunia akan
menguasai Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur Raya.
D. Paham Kekuasaan dan
Geopolitik Menurut Bangsa Indonesia
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai:”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.” Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah perkembangan dunia.
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang Negara Indonesia menganut paham Negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah bahwa menurut paham Barat, laut berperan sebagai “pemisah” pulau, sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut Negara Kepulauan.
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai:”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.” Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah perkembangan dunia.
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang Negara Indonesia menganut paham Negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah bahwa menurut paham Barat, laut berperan sebagai “pemisah” pulau, sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut Negara Kepulauan.
2. Dalam Rangka menyambut HUT RI atau
sering juga disebut sebagai Acara Agustusan , saya beserta teman dan yang
lainnya yang tergabung dalam Karang Taruna ditetapkan sebagai Panitia
Perlombaan. Saya yang menjadi W.Ketua ditunjuk untuk mempersiapkan segala
sesuatunya. Tapi sebelum kepada Perlombaan. Saya beserta rekan yang lainnya mengadakan
Bakti Sosial terlebih dahulu. Beberapa tempat yang menjadi sasaran kami adalah
Mesjid, Jalan, Selokan dan juga tempat untuk Acara Perlombaan.
Masyarakat sekitar
menyambut baik adanya kegiatan Bakti Sosial ini. Bahkan Masyarakat juga ikut
membantu kami dalam kegiatan tersebut. Itulah yang menjadi target kami, bahwa
gotong royong antara warga itu sangat dianjurkan. Selain itu Acara Bakti Sosial
ini juga demi Kebersihan Lingkungan di tempat kami tinggal.
Tak hanya disitu saja. Karang
Taruna juga ikut membantu dalam pembuatan jalan dan jembatan yang menghubungkan
desa kami dengan desa lainnya. Ikut melaksanakan pembangunan beberapa Mushola
dan Mesjid.
Masih banyak sebenernya Bakti Sosial yang sudah saya
lakukan. Tapi beberapa diantara lainnya saya dilakukan di Sekolah atau
Universitas.
Manfaat Baksos
1. Untuk Masyarakat
a. Sebagai subyek, masyarakat diharapkan memiliki
kemampuan mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan di desanya
secara mandiri.
b. Sebagai obyek, masyarakat akan mendapatkan
pelayanan melalui berbagai rangkaian kegiatan yang menunjang peningkatan
kualitas kesehatan,kebersihan dan pendidikan.
2. Untuk Mahasiswa
c. Sebagai subyek, mahasiswa mampu mengaplikasikan
ilmu dan pengetahuan yang didapat untuk kepentingan masyarakat secara langsung.
d. Sebagai obyek, bakti sosial adalah sarana
pendidikan dan pelatihan non formal bagi mahasiswa dengan terjun langsung ke
masyarakat
Pelaku Baksos
Mereka-mereka yang merasa peduli dan mampu untuk
melakukan bakti sosial adalah subjek yang menjadi pelaku baksos.Karena tidak
semua orang mau untuk melakukan bakti sosial dengan berbagai alasan maka kita
seharusnya bisa menumbuhkan rasa mau melakukan bakti sosial mahasiswa kepada masyarakat.Untuk menumbuhkan
rasa itu kepada mahasiswa tidak lah mudah , dibutuhkan suatu kemauan dasar dari
diri mahaiswa itu sendiri disamping adanya factor pendukung dari lingkungan
untuk mengajaknya bergabung dalam kegiatan bakti sosial tersebut.
Pendapat Masyarakat terhadap Baksos yang
dilakukan Mahasiswa
Sebagian masyarakat berpendapat bahwa bakti sosial
yang dilakukan oleh mahasiswa sangatlah bermanfaat bagi mereka untuk menjalani
kehidupan sehari – hari.Contohnya:baksos mengenai penulusuran tentang Aids
.Dengan pengetahuan mengenai Aids maka masyarakat dapat mengantisipasi hal – hal
yang menyebabkan penyakit mematikan tersebut.
Sumber :
No comments:
Post a Comment