Teknologi
yang melibatkan reaksi dari inti Atom ini sebenarnya banyak di aplikasikan pada
berbagai hal. Bahkan alat pendeteksi asap yang biasa ada diruangan kebanyakan
dirancang menggunakan teknologi
nuklir. Tidak disadari bahwa, ketika masyarakat phobia terhadap Nuklir,
justru teknologi ini sudah banyak dipakai sehari-hari tanpa disadari. Di
Indonesia sendiri sejak tahun 1954 sudah dicetuskan gagasan untuk pengembangan
dan pemanfaatan teknologi Nuklir. Selanjutnya dibentuklah lembaga penerintahan
non kementrian yakni BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yang memiliki tugas
untuk penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga Nuklir. Penelitian dari
BATAN sendiri membuahkan hasil, dan akhirnya teknologi Nuklir benar-benar
dimanfaatkan untuk banyak bidang kecuali sebagai senjata pemusnah massal.
Berikut ini adalah beberapa manfaat teknologi nuklir selain
penggunaan untuk senjata:
Bidang
medis
Aplikasi
pada bidang medis dari teknologi nuklir umumnya dibagi menjadi dua macam, yakni
diagnosa serta terapi radiasi. Terutama adalah untuk perawatan yang efektif
bagi orang yang mendetita penyakit kanker. Pencitraan dari sinar X tentu saja
merupakan hasil dari pengembangan teknologi Nuklir selama ini. Selain itu ada
pula penggunaan Teknesium untuk diberikan pada molekul organik, kemudian pencarian
jejak radioaktif pada tubuh manusia sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan
berbagai aplikasi lainnya. Pada bidang ini sering disebut dengan istilah
Kedokteran Nuklir. Hingga saat ini, terapi medis dengan memanfaatkan teknologi
Kedokteran Nuklir dianggap cukup efektif. Kontraindikasi absolut pada
penggunaan terapi Kedokteran Nuklir kemungkinan hanya terjadi pada ibu hamil
dan menyusui. Selain itu, untuk kontraindikasi yang relatif umumnya tergantung
pada kondisi penderita. Kesimpulannya, selain bisa menjadi senjata pemusnah
massal, Nuklir juga bisa untuk senjata pemusnah penyakit tertentu.
Bidang
Industri
Tentu
saja pada saat pengembangan teknologi Nuklir, bidang industri menjadi salah
satu prioritas utama. Alhasil, Nuklir saat ini banyak dimanfaatkan untuk
aktivitas perindustrian. Sebagai contoh pada proses eksplorasi minyak dan gas,
teknologi nuklir sangat berguna dan dibutuhkan untuk menentukan sifat dari
bebatuan yang ada di sekitar seperti porositas maupun litografi. Pendayagunaan
Nuklir dalam hal ini melibatkan penggunaan neutron maupun sumber energi sinar
gamma serta detektor radiasi yang sudah ditanam pada bebatuan yang diteliti.
Kemampuan radiasi Nuklir adalah dengan daya tembus tinggi sehingga efektif jika
dipakai guna melakukan pemeriksaan bahan tanpa harus merusak bahan maupun
tekstur yang sedang diperiksa.
Selain
untuk eksplorasi gas dan minyak, Nuklir bisa juga dimanfaatkan untuk membantu
perancangan konstruksi jalan, pengukur kelembaban serta kepadatan.
Penggunaannya adalah dengan mengukur kepadatan tanah, aspal, maupun beton
menggunakan cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.
Bidang
pertanian
Apa
yang dimaksud dengan bidang pertanian? Apakah akhirnya makanan kita akan
terkontaminasi radiasi? Dalam bidang penelitian Nuklir ada istilah Irradiasi
makanan. Irradiasi makanan merupakan sebuah proses memaparkan bahan
makanan dengan ionisasi radiasi. Terdengar berbahaya dan mungkin akan
membuatnya beracun. Namun percayalah bahwa ini adalah proses yang baik, karena
proses tersebut bertujuan untuk menghancurkan berbagai jenis mikroorganisme,
bakteri, virus, maupun serangga yang diperkirakan ada pada makanan. Efeknya
mikroorganisme sudah tidak mampu lagi berkembang biak pada bahan makanan dan
akhirnya menguntungkan bagi konsumen, petani dan industri makanan. Proses
Irradiasi makanan ini memanfaatkan jenis radiasi sinar gamma, sinar X, maupun
elektron yang dihasilkan oleh pemercepat elektron.
Tidak
hanya itu, teknologi Nuklir juga cukup berguna untuk peningkatan hasil buah,
pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, serta
peningkatan rehidrasi. Dalam bidang ini masih banyak masyarakat yang belum
mengetahuinya, padahal volume penggunaan Nuklir untuk pertanian semakin
meningkat. Di Indonesia sendiri, BATAN sering kali memberi pemahaman kepada
masyarakat bahwa teknologi Nuklir cukup berguna untuk bidang pertanian dan
menghimbau agar mereka tidak perlu cemas akan hal-hal negatif.
Pembangkit
Listrik
Sudah
sejak lama Nuklir di aplikasikan untuk pembangkit listrik. Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik thermal dengan panas
diperoleh dari satu atau lebih dari satu reaktor nuklir pembangkit listrik. Ada
banyak sekali keuntungan PLTN dibanding pembangkit listrik lain, diantaranya
adalah tidak akan menghasilkan emisi gas rumah kaca pada operasi normal. PLTN
memungkinkan tidak akan menghasilkan gas berbahaya semacam karbon monoksida,
mercury, sulfur dioksida, nitrogen oksida, aerosol dan lain-lain. Menghasilkan
limbat padat minim ditambah bahan bakar yang melimpah dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment